Minggu, 29 Januari 2017

Prosedur Penilaian dan Pengukuran Gangguan Pendengaran

Prosedur Penilaian dan Pengukuran Gangguan Pendengaran.
A. Penilaian Individu dengan Gangguan Pendengaran
 Tujuan utamanya adalah untuk  menggambarkan secara akurat tentang karakteristik seorang anak dengan gangguan pendengaran dari segi kognisi, komunikasi, dan pribadi, (Simeonsson & Rosenthal, 2001). Informasi ini digunakan untuk menentukan keadaan individu dan rencana pembelajaran dan kegiatan pengalaman lain yang ideal untuk membantu perkembangan anak dengan gangguan pendengaran.

B. Penilaian Kemampuan Kognitif
    Disebut juga penilaian kemampuan intelegensi sangatlah penting untuk dilakukan pada siswa dengan gangguan pendengaran,karena ini juga merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan metode pengembangan potensi si anak kedepannya. Langkah-langkah penilaiannya  tidak bergantung hanya kepada kemampuan verbal melainkan juga pada kemampuan non-verbal yang digunakan sebagai indikator penilaian kemampuan kognitif .
Ada beberapa pilihan penilaian dari segi kemampuan nonverbal yang  dianggap tepat untuk individu dengan gangguan pendengaran. Ini termasuk :
a.Deretan asesmen Kaufman
b.Bagian kinerja dari skala intelijen Wechsler untuk anak-anak.
Namun karena sifat nonverbal dari instrumen ini, maka berakibat pada terbatasnya nilai dan kemampuan validitas prediktif yang dihasilkan dan berhubungan dengan penilaian pencapaian yang membutuhkan kemampuan verbal, akibatnya penggunaannya belum disahkan dan ditentukan secara resmi oleh para ahli dan yang berwenang dibidangnya untuk digunakan dalam praktek pendidikan fungsional dan penilaian gangguan pendengaran yang dialami anak dengan gangguan pendengaran.
Namun sebenarnya ada dua langkah lain yang paling banyak digunakan :
a.    Stanford Achievement Test (SAT)
b.    Asesmen keadaan seseorang pertahun.
Dua langkah atau metode ini digunakan karena kualitas psikometri dari SAT dan asesmen keadaan seseorang dengan gangguan pertahun termasuk sangat baik. Dan data yang dihasilkan mampu digunakan karena dianggap mewakili tingkat kinerja yang beragam dari individu dengan gangguan pendengaran. 

C. Penilaian Kemampuan Komunikasi
    Aspek negatif yang paling serius dari gangguan pendengaran adalah pada kemampuan berbahasa dan perkembangan kemampuan berbicara. Stimulasi pendesngaran yang tidak memadai selama pengembangan awal menyebabkan masalah dikemampuanran berbahasa dan perkembangan kemampuan berbicara (Allen & Cowdery, 2009). Penilaian bahasa ini harus melihat kedua keterampilan komunikasi reseptif dan ekspresif, termasuk
1) bentuk bahasa,
2) konten bahasa, dan
3) penggunaan bahasa.
Namun, sebagian besar kasusu penilaian kemampuan berbahasa yang dimiliki anak dengan gangguan pendengaran yang ada saat ini tidak menilai berdasarkan tiga bidang tadi.Hal itu dikarenakan dalam kebanyakan kasus saat ini,pada umumnya ada beberapa faktor yang berbeda namun tidak bisa dianggap salah seperti perbedaan penggunaan alat dan instrumen penilaian dan pengukuran tingkat gangguan pendengaran yang berbeda dan teknik(seperti pengambilan sampel bahasa)yang digunakan untuk melakukan penilaian dan pengukuran secara akurat untuk menentukan kemampuan berbahasa dan berbicara anak dengan gangguan pendengaran yang berbeda(Simeonsson & Rosenthal, 2001).
Penilaian kemampuan bicara dengan pokok bahasan  ini harus mencakup kualitas yang bagus ,kevalidan yang mampu dipertanggung jawabkan dan kemampuan instrument yang sudah teruji serta diakuui para ahli dari alat serta teori yang dirancang dan digunakan untuk menilai dan mengukur kemampuan anak dengan dengan gangguan pendengaran secara aspek artikulasi suara,kualitas nada suara(gremeng,dan sebagainya),tinggi rendahnya suara,kualitas kejernihan suara dan keluasan kosakata yang dikuasai, dan tingkat kemampuan penguasaan dalam bahasa dan berbicara. Analisis dari fungsi kemampuan bicara ini akan memberikan dasar untuk merancang tujuan dan metode terapi wicara sebagai bagian dari program pendidikan individual (IEP) untuk siswa dengan gangguan pendengaran.

D. Personal / Sosial / Penilaian Perilaku
    Beberapa gangguan tindakan personal, sosial, dan fungsi perilaku dialami oleh individu dengan gangguan pendengaran. Penilaian / karakteristik sosial pribadi dalam hal ini sangatlah menantang dan termasuk memiliki tingkat  kesuliatan tinggi mengingat konten bahasa yang digunakan oleh anak dengan gangguan pendengaran pada sebagian besar langkah-langkah pada tahap ini yang memiliki kemungkinanan salah ucap dan atau salah tangkap yang akan mengakibatkan alah presepsi.Namun tahap ini harus tetap dilaksanakan karena tahap ini dirancang untuk diselesaikan oleh penilai dalam merespon hal yang berkaitan dengan dengan :
a.    Penyesuaian social
b.    Citra diri
c.    Penyesuaian emosional.
 Sattler dan Hoge (2006) mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan akan perhatian dapat membantu perkembangaan perkembangan perilaku personal dan atau sosial . Individu dengan gangguan pendengaran memiliki cara merespon yang dianggap tidak normal dalam hal kepribadian dan bersosial, bukan karena mereka menunjukkan perkembangan sosial-emosional menyimpang, tetapi karena mereka memiliki kesulitan bahasa dan berbicara.

E. Fokus dari Segi Pendidikan
    Secara pertimbangan educational,salah satu metode klasifikasi gangguan pendengaran adalah dengan derajat atau tingkat pendengaran. Gangguan pendengaran dapat berkisar dari ringan sampai sangat berat berdasarkan tingkat intensitas yang dibutuhkan (diukur dalam desibel, atau dB) dalam berbagai frekuensi ( dalam konteks ini kami mengetahui sebatas hertz, atau Hz) untuk membangun ambang/batas pendengaran. Sistem klasifikasi ini secara langsung berkaitan dengan kemampuan anak dengan gangguan pendengaran untuk mendengar dan memahami pembicaraan. Faktor-faktor sebagaimana yang disebutkan tadi, serta apakah gangguan pendengaran tersebuat adalah pra atau pasca lingual dan berfluktuasi atau stabil, jelas memiliki implikasi pada pendidikan anak dengan gangguan pendengaran secara  signifikan


1 komentar:

  1. Casino Games - Casino Reports
    Our Casino 바카라 양방 계산기 Report shows that casinos 스카이바카라 and online poker rooms, casinos, 벳플릭스 and gaming 벳365 businesses are among the online gambling and gambling 라이브스코어사이트 companies, and more.

    BalasHapus

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net