Kamis, 28 Juli 2016

ORIENTASI DAN MOBILITAS BAGI ANAK TUNANETRA


Membuat kontak : menyentuhkan punggung tangan kepada siswa / dengan lesan. Siswa memegang lengan pendamping di atas sikut (ibu jari di sebelah luar, jari-jari yang lain di sebelah dalam, lengan siswa lentur pada sikut, lengan atas siswa rapat pada badannya). Posisi siswa setengah langkah di belakang dan berada di samping pendamping, bahu lurus dengan bahu pendamping dari tangan yang dipegangnya.

Menerima ajakan untuk didampingi : siswa melepaskan pegangan tangan kita dengan tangan bebasnya  tangan siswa yang kita pegang, memegang lengan kita di atas sikut, dan seterusnya  berjalan kea rah tujuan.

Menolak ajakan untuk didampingi : siswa melepaskan tangan kita dengan tangan bebasnya, sambil mendorong ke depan ia menjelaskan tidak memerlukan pertolongan.

Lewat jalan sempit : kita tarik lengan yang dipegang siswa ke belakang sebelah dalam  siswa meluruskan tangannya tepat di belakang kita dengan jarak satu langkah  kembali pada posisi normal.

Lewat pintu tertutup : siswa di samping kanan kita, searah dengan membukanya pintu, bila pintu membuka ke kanan. Atau siswa di samping kita, tidak searah dengan membukanya pintu/di samping membukanya pintu ke kiri atau sebaliknya.

Caranya :
Kita berhenti di depan pintu  siswa kita beri penjelasan arah membukanya pintu dan ciri kekhususan pintu lainnya  kita membukakan pintu dengan memegang pegangan pintu dan dalam waktu bersamaan siswa menggunakan tangan bebasnya mencari pegangan pintu dengan memanfaatkan tangan kita  kita lepaskan tangan kita sambil bergerak maju dan kita beri kesempatan siswa untuk menutup pintu.

Caranya :
Setelah siswa diberi penjelasan  pindah pegangan, sehingga siswa berada searah dengan membukanya pintu.

Setelah siswa diberi penjelasan, kita membukakan pintu, bersamaan dengan itu siswa menggeser ke samping (di belakang kita) dan tangan siswa yang bebas memegang tangan pendamping, sementara tangan yang satunya dilepaskan  tangan siswa yang bebas dikedepankan untuk memegang pegangan pintu  kita bergerak maju  sambil melepaskan tangan yang memegang pintu dan siswa diberi kesempatan untuk menutup pintu.
Disarankan agar kita membuka pintu dengan menggunakan tangan yang searah dengan membukanya pintu.

Pindah pegangan : tangan siswa yang bebas memegang lengan kita, tangan yang pertama kali digunakan memegang lengan kita dilepaskan, sambil menggeser posisi badan tangan tersebut digunakan memegang lengan kita yang bebas  tangan yang satunya digunakan memegang lengan yang dipegang oleh tangan yang pertama  tangan yang tadinya digunakan memegang tangan kita dilepaskan.

Berbalik arah : kita berhenti sebentar  berputar 45%  diikuti siswa (sehingga posisi kita berhadapan-hadapan)  kita berjalan kea rah yang berlawanan dengan arah semula, siswa melepaskan pegangan tangannya  berjalan seperti biasa

Turun tangga : kita mendekati tangga  berhenti di sisi  tangga  memberi penjelasan kepada siswa  menuruni tangga pertama, siswa setengah langkah dibelakang kita, sampai merasakan gerakan turun  siswa mengikuti (posisi siswa turun dengan badan tetap tegak, dengan titik pusat berat badan jatuh di tumitnya.

Naik tangga : kita mendekati tangga  berhenti di sisi  tangga  memberi penjelasan kepada siswa (siswa berada setengah langkah kita)  kita menaiki satu tangga  siswa maju untuk menemukan tangga  naik (bertumpu pada ujung kakinya)  pada waktu sampai di lantai yang datar, kita maju  beberapa langkah, kemudian berhenti, memberi penjelasan kepada siswa bahwa sudah berada pada puncak tangga.

Duduk
:
Dari depan kursi : setelah sampai setengah langkah di depan kursi, kita jelaskan posisi kursi  siswa ke depan hingga menyentuh kursi  siswa merabakan tangannya sandaran kursi (vertikal dan horizontal  siswa berdiri meluruskan atau menyentuhkan pahanya ke bagian kursi  duduk.

Dari belakang kursi : setelah sampai setengah langkah di belakang kursi, siswa dirabakan bagian belakang kursi (mulai dari bagian belakang  tempat duduknya, dengan tidak melepaskan tangannya yang satu memegang sandaran kursi  duduk.

Duduk dengan kursi bermeja
: caranya sama dengan duduk dari belakang kursi, yang penting adalah bagaimana posisi siswa  (apakah sudah lurus dengan meja  atau cukup enak duduknya atau belum). Caranya : rentangkan tangannya ke bagian pinggir meja, sementara tangan yang satunya memegang sandaran kursi dan menarik kursi agar jangan terlalu rapat dengan meja  tangan yang memegang kursi memeriksa tempat duduk  apakah tempat duduk tersebut baik atau tidak, sementara tangan yang memegang pinggiran meja tetap tidak dilepaskan  duduk  memeriksa duduknya agar lurus dengan kedua tangannya, yakni dengan  merabakan kedua tangannya ke arah kanan kiri pinggir meja.

Masuk mobil : setelah sampai di depan pintu mobil, kita menjelaskan bagaimana posisi pintu mobil  tangan siswa dirabakan pegangan pintu mobil  dibuka  tangan yang satunya dirabakan pinggiran pintu sebelah atas  meraba tempat duduk  duduk, dengan tidak melepaskan kontak tangan dengan tempat duduk mobil.

Independent travel (bepergian sendiri)
Trailing = merambat / menelusuri
Caranya : lengan kanan atau kiri diluruskan mendekati tembok dengan jari-jari dibengkokkan lemas. Jari kelingking dan jari manis menempel pada tembok, bergerak mengikuti arah jarum jam.
Transferring open doorway (melalui pintu terbuka)
Caranya : salah satu tangan tetap tetap melakukan cara berjalan dengan trailing, sedang tangan yang lainnya melakukan upper hand and forearm.
Direction taking = meluruskan arah, dengan menggunakan garis pengarah yang ada (pinggir meja, pinggir tempat tidur dan sebagainya). Caranya bisa menggunakan upper hand atau lower hand and forearm, atau pengkombinasian cara-cara yang ada ketika berjalan.
Search pattern (pengenalan ruangan) dengan mendetail dan menyeluruh, tahu berapa kira-kira luas ruangan tersebut, bentuknya bagaimana, apa saja yang ada di ruangan itu.
1.    Cara Perimeter method (mengelilingi ruangan)  = untuk mengetahui berapa kira-kira luas ruangan itu, dengan cara : kita tentukan vocal point (kita berdiri tegak)  kita mengelilingi ruangan dengan trailing, mengikuti arah jarum jam.
2.    Cara grid system
    Sertelah mengelilingi ruangan  mejelajahi ruangan, dengan cara :
    Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain  berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain, dengan teknik berjalan yang ada.
    Bila ruangan itu luas, bisa kita lakukan sebagian demi sebagian.

Dropped object (mengambil benda yang jatuh)
Disyaratkan mendengarkan bunyi jatuhnya benda tadi hingga suara terakhir  mengarahkan badan kea rah suara terakhir  membungkukkan badan kea rah benda tadi dengan tetap melindungi badan bagian atas (upper hand), sementara tangan yang lain meraba-raba ke tempat benda jatuh, mulai dari lingkaran kecil ke lingkaran yang lebih besar.
Cara lain : dengan jongkok, kepala dan badan tegak lurus  sda.

Shakking hand  (berjabat tangan)
Caranya :
Bila seorang awas ingin berjabat tangan : menyentukh belakang tangan siswa dengan belakang tangan kita  jabat tangan.
Bila antara tunanetra dengan sesamanya ; salah satu mengambil inisiatif menggerakkan tangan di bawah dada sedikit, dari arah kiri kea rah kanan atau sebaliknya. Bila kedua punggung telapak tangan sudah menyentuh, baru jabat tangan.

Squaring off  = sikap berdiri lurus sesempurna mungkin, menggerakkan tangan kesamping menjauhi badan sehingga bagian belakang tangan tersebut menyentuh tembok
Digunakan untuk menuju sasaran dengan menggunakan garis pengarah. Caranya : kita berdiri sejajar dengan garis pengarah yang menuju ke tempat tujuan dengan menggunakan trailing, upper hand atau lower hand and forearm, atau dikombinasikan, sesuai dengan keadaan.

Upper and lower forearm = untuk mendapatkan informasi benda-benda di depan dan melindungi badan.

Lower hand and forearm = tangan menyilang badan kea rah depan, untuk melindungi badan bagian bawah, yaitu perut dan sealangkangan dari kemungkinan terbentur pada rintangan yang berada dihadapannya.
Caranya : tangan kanan atau kiri disilangkan di muka badan mengarah ke bawah (selangkangan) dengan telapak tangan menghadap ke badan.

Land mark = segala sesuatu yang bias dijadikan tanda yang bersifat permanent.
Upper hand and forearm = tangan menyilang badan sejajar pundak. Digunakan untuk melindungi kepala dan dada, dan digunakan pada tempat yang sudah dikenal. Penggunaannya bias dikombinasikan dengan teknik yang lain.
Caranya : tangan kanan / kiri diangkat ke depan setinggi  bahu, menyilang badan, sikut membentuk sudut 120°, telapak tangan menghadap ke depan, ujung-ujung jari berimpitan dengan bahu.
Pengenalan ruangan : menetapkan vocal point. Siswa berdiri dengan sikap yang sesempurna mungkin untuk menentukan arah / tujuan, siswa melakukan squaring off. Kita menjelaskan ruang depan, kamar tidur, kamar mandi dan sebagainya, termamsuk landmark.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net