1
Usia Masuk Sekolah
Dari segi usia masuk dan program sekolah di Indonesia terdapat Taman Kanak-Kanak (TK). Di sini anak-anak dikelompokan menjadi kelompok usia 4 tahun dan 5 tahun. Kelompok ini diberi atribut kelas Nol Kecil dan Nol Besar. Secara teoritis setelah anak berusia 6 tahun maka kemudian mereka masuk Sekolah Dasar (SD). Tetapi pada kenyataanya banyak yang tidak sesuai dengan teori. Ada pihak yang beralasan bahwa memasukan anak-anak lebih dini akan membantu mereka lebih siap karena memperoleh pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan mereka yang masuk “terlambat”. Namun ada sebagian orang tua yang justru khawatir memasukan anak pada usia dini. Merka beranggapan bahwa memasukan anak-anak di usia dini akan menyebabkan mereka kehilangan masa kanak-kanak disebabkan program-program akademik yang terlalu dipompa kepada anak.
2 Kualifikasi Guru
Kualifikasi guru di berbagai tempat bisa berbeda, persyaratan bisa berbeda sama sekali antara satu sekolah dengan sekolah lain meskipun di antara sekolah yang bertetangga. The National Association for the Education of Young Children ( NAEYC ) dan Association for Childhood Education International ( ACEI ) telah menyusun panduan umum pendidikan persiapan para guru pendidika dini, yang mencakup komponen pokok tentang :
a. Liberal arts education.
b. Landasan pendidikan dini.
c. Pertumbuhan dan perkembangan anak.
d. Kurikulum.
e. Proses Belajar Mengajar.
f. Program Pengalaman Lapangan atau PPL.
3Kurikulum dan Strategi Pembelajaran
Sebagian birokrasi di Amerika percaya bahwa sebaiknya kurikulum untuk pendidikan dini diputuskan oleh birokrasi pusat sehingga kelangsungan dan konsistensi dapat dijaga dengan baik. Alih transfer pengalaman pendidikan dari satu sekolah ke sekolah berikutnya akan relatif sama. Argumentasi yang mendukung konsep ini adalah bahwa kurikulum harus mereflesikan pengalaman anak dalam kelompok dan mereflesikan interes serta kebutuhan mereka bersama.
Di beberapa tempat di Amerika guru mempunyai kebebasan untuk mengembangkan kurikulum termasuk proses Belajar Mengajar sementara ditempat lain melalui bantuan orang lain seperti satu tim khusus, kelompok guru, dan orang tua. Sekolah negri kurikulum dikembangkan dengan bekerjasama dengan orangtua. Sekolah swasta biasanya ditentukan oleh sekolah itu sendiri.
4 Perubahan Harapan
Perubahan harapan dari bidang-bidang yang diajarkan secara komprehensif sistematis namun masih ada berbagai masalah. Di Amerika, pada kurang lebih dua puluh lima tahun pelajaran membaca memperoleh perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian orang tua murid di Amerika meminta untuk memberikan porsi yang lebih besar terhadap pengaalaman belajar yang bersifat akademik.
5 Perlu vs tidak perlu pendidikan
Banyak ahli dalam pendidikan anak berbakat yang menulis bahwa upaya pendidikan untuk anak unggul dimulai sejak ratusan tahun sebelum masehi. Salah satu masa yaitu pada zaman Yunani Kuno yang terkenal dengan dua kota yaitu Sparta dan Athena yang memberi pengharggan tertinggi untuk yang memiliki potensi. Di Sparta dispesialisasikan pendidikan militer, sedangkan di Athena pendidikan intelektual. Selain kedua tersebut ada kota Roma yang memberi tekanan pada bidang-bidang keahlian, seperti hukum, arsitektur, administrasi dan teknik.
Di Cina perhatian terhadap anak berbakat juga sudah diberikan sejak ribuan tahun sebelum Eropa meninggalkan abad kegelapan menuju zaman Renaissance. Kira-kira sama dengan zaman Renaissan pemerintah Islam di Turki juga telah memperhatikan anak-anak unggul. Begitu pula dengan Jepang, sekolah di Jepang kuno juga telah memperhatikan anak-anak unggul, menyelenggarakan pendidikan confusius klasik,mempersiapkan anak menjadi samurai elite. Lalu di Amerika pendidikan untuk anak berbakat mengalami pasang surut sejak kurang leih 200 tahun yang silam sampai dengan masa Presiden Reagan, PD II juga mengambil bagian dalam proses pasang surut pendidikan bagi anak berbakat di Amerika.
Meskipun pendidikan anak berbakat dapat ditarik dari sejarah yang panjang akan tetapi masih banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar yang sulit terjawab dan sebagian di antaranya masih sangat kontroversional, seperti perlu atau tidak perlukah pendidikan anak berbakat?
6Struktur Organisasi di Indonesia
Perhatian terhadap pendidikan dasar sudah sangat lama dilakukan oleh pemerintah Indonesia, akan tetapi perhatian khusus terhadap pendidikan dini, pendidikan anak berbakat, dan pendidikan dini untuk anak berbakat belum lama diberikan, itu pun dengan struktur organisasi yang belum jelas. Padahal di negara lain perhatian terhadap pendidikan dini sudah demikian maju serta dengan mekanisme yang sudah jelas. Di Texas, masalah pendidikan dini dan anak berbakat merupakan bidang garapan tersendiri Dewan Negara Pendidikan Negara Bagian (State Board of Education). Dewan ini menetapkan topik inti dalam kurikulum.
Di Collage of Education , the University of Houston, pendidikan dini juga sudah jelas strukturnya dan perkuliahan serta program pengalaman lapangan (PPL) untuk bidang ini juga digarap dengan sangat baik. Sedangkan di AS program pendidikan untuk anak berbakat telah berkembang berbagai model layanan serta berbagai organisasi profesional internasional yang aktif dalam kegiatan ilmiah dan profesional untuk pengembangan pendidikan anak berbakat.
Di Indonesia perhatian pemerintah, para ahli, dan masyarakat memang sudah banyak dilakukan dengan adanya produk – produk hukum terhadap pendidikan anak berbakat. Begitu juga upaya dalam pengembangan profesional telah banyak dilakukan dengan mengirim mengirim para dosen ke luar negeri serta berbagai upaya lainnya, akan tetapi dunia pendidikan dini, pendidikan anak berbakat dan pendidikan dini anak berbakat di Indonesia masih diliputi berbagai pertanyaan yang belum juga diketemukan jawabannya.
7 Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu energi paling penting untuk memperkuat sekolah (enpowering the school ). Jika pemerintah dan bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan sumbe daya manusia maka hasil – hasil pembangunan ekonomi harus di manfaatkan sebesar – besarnya untuk pembangunan pendidikan.
Di AS hasil – hasil pembangunan ekonomi sudah di manfaatkan dengan sangat baik untuk memajukan pendidikan di sana. Guru di sana meskipun gajinya masih terhitung rendah dibandingkan profesi yang lain, namun sudah sangat berkecukupan dan rata – rata mereka dapat melanjutkan pendidikan kejenjang PhD atau S3 dengan biaya sendiri. Serta bangunan, sarana dan prasarana sekolah telah tersedia dengan cukup lengkap.
Setelah menjadi guru yang profesionalpun di AS diadakan berbagai pelatihan dalam jabatan untuk secara terus menerus mengkinikan pengetahuan dan kian memantabkan kemampuan profesional mereka.
Demikian juga di Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam ketiga ayat dari pasal 33 UUD 1945. Tentu saja temasuk di dalamnya untuk kepentingan nasional yang sangat strategis pendidikan anak – anak Indonesia. Hanya saja apa yang tertulis dalam psal 33 Uud 1945 tersebut belum dapat diselenggarakan dengan baik sehinga timbul berbagai pertanyaan. Apakah sumber dan jasa ekonomi nasional sudah dipergunaan secara optimal untuk pembangunan pendidikan nasional? Apakah sumber dan jasa ekonomi sudah dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia? Dll.
DAFTAR PUSTAKA
Sholeh Y.A Ichrom,PhD, Moch, 1996, Identifikasi dan Pendidikan Dini Anak Berbakat,Surakarta
Usia Masuk Sekolah
Dari segi usia masuk dan program sekolah di Indonesia terdapat Taman Kanak-Kanak (TK). Di sini anak-anak dikelompokan menjadi kelompok usia 4 tahun dan 5 tahun. Kelompok ini diberi atribut kelas Nol Kecil dan Nol Besar. Secara teoritis setelah anak berusia 6 tahun maka kemudian mereka masuk Sekolah Dasar (SD). Tetapi pada kenyataanya banyak yang tidak sesuai dengan teori. Ada pihak yang beralasan bahwa memasukan anak-anak lebih dini akan membantu mereka lebih siap karena memperoleh pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan mereka yang masuk “terlambat”. Namun ada sebagian orang tua yang justru khawatir memasukan anak pada usia dini. Merka beranggapan bahwa memasukan anak-anak di usia dini akan menyebabkan mereka kehilangan masa kanak-kanak disebabkan program-program akademik yang terlalu dipompa kepada anak.
2 Kualifikasi Guru
Kualifikasi guru di berbagai tempat bisa berbeda, persyaratan bisa berbeda sama sekali antara satu sekolah dengan sekolah lain meskipun di antara sekolah yang bertetangga. The National Association for the Education of Young Children ( NAEYC ) dan Association for Childhood Education International ( ACEI ) telah menyusun panduan umum pendidikan persiapan para guru pendidika dini, yang mencakup komponen pokok tentang :
a. Liberal arts education.
b. Landasan pendidikan dini.
c. Pertumbuhan dan perkembangan anak.
d. Kurikulum.
e. Proses Belajar Mengajar.
f. Program Pengalaman Lapangan atau PPL.
3Kurikulum dan Strategi Pembelajaran
Sebagian birokrasi di Amerika percaya bahwa sebaiknya kurikulum untuk pendidikan dini diputuskan oleh birokrasi pusat sehingga kelangsungan dan konsistensi dapat dijaga dengan baik. Alih transfer pengalaman pendidikan dari satu sekolah ke sekolah berikutnya akan relatif sama. Argumentasi yang mendukung konsep ini adalah bahwa kurikulum harus mereflesikan pengalaman anak dalam kelompok dan mereflesikan interes serta kebutuhan mereka bersama.
Di beberapa tempat di Amerika guru mempunyai kebebasan untuk mengembangkan kurikulum termasuk proses Belajar Mengajar sementara ditempat lain melalui bantuan orang lain seperti satu tim khusus, kelompok guru, dan orang tua. Sekolah negri kurikulum dikembangkan dengan bekerjasama dengan orangtua. Sekolah swasta biasanya ditentukan oleh sekolah itu sendiri.
4 Perubahan Harapan
Perubahan harapan dari bidang-bidang yang diajarkan secara komprehensif sistematis namun masih ada berbagai masalah. Di Amerika, pada kurang lebih dua puluh lima tahun pelajaran membaca memperoleh perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian orang tua murid di Amerika meminta untuk memberikan porsi yang lebih besar terhadap pengaalaman belajar yang bersifat akademik.
5 Perlu vs tidak perlu pendidikan
Banyak ahli dalam pendidikan anak berbakat yang menulis bahwa upaya pendidikan untuk anak unggul dimulai sejak ratusan tahun sebelum masehi. Salah satu masa yaitu pada zaman Yunani Kuno yang terkenal dengan dua kota yaitu Sparta dan Athena yang memberi pengharggan tertinggi untuk yang memiliki potensi. Di Sparta dispesialisasikan pendidikan militer, sedangkan di Athena pendidikan intelektual. Selain kedua tersebut ada kota Roma yang memberi tekanan pada bidang-bidang keahlian, seperti hukum, arsitektur, administrasi dan teknik.
Di Cina perhatian terhadap anak berbakat juga sudah diberikan sejak ribuan tahun sebelum Eropa meninggalkan abad kegelapan menuju zaman Renaissance. Kira-kira sama dengan zaman Renaissan pemerintah Islam di Turki juga telah memperhatikan anak-anak unggul. Begitu pula dengan Jepang, sekolah di Jepang kuno juga telah memperhatikan anak-anak unggul, menyelenggarakan pendidikan confusius klasik,mempersiapkan anak menjadi samurai elite. Lalu di Amerika pendidikan untuk anak berbakat mengalami pasang surut sejak kurang leih 200 tahun yang silam sampai dengan masa Presiden Reagan, PD II juga mengambil bagian dalam proses pasang surut pendidikan bagi anak berbakat di Amerika.
Meskipun pendidikan anak berbakat dapat ditarik dari sejarah yang panjang akan tetapi masih banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar yang sulit terjawab dan sebagian di antaranya masih sangat kontroversional, seperti perlu atau tidak perlukah pendidikan anak berbakat?
6Struktur Organisasi di Indonesia
Perhatian terhadap pendidikan dasar sudah sangat lama dilakukan oleh pemerintah Indonesia, akan tetapi perhatian khusus terhadap pendidikan dini, pendidikan anak berbakat, dan pendidikan dini untuk anak berbakat belum lama diberikan, itu pun dengan struktur organisasi yang belum jelas. Padahal di negara lain perhatian terhadap pendidikan dini sudah demikian maju serta dengan mekanisme yang sudah jelas. Di Texas, masalah pendidikan dini dan anak berbakat merupakan bidang garapan tersendiri Dewan Negara Pendidikan Negara Bagian (State Board of Education). Dewan ini menetapkan topik inti dalam kurikulum.
Di Collage of Education , the University of Houston, pendidikan dini juga sudah jelas strukturnya dan perkuliahan serta program pengalaman lapangan (PPL) untuk bidang ini juga digarap dengan sangat baik. Sedangkan di AS program pendidikan untuk anak berbakat telah berkembang berbagai model layanan serta berbagai organisasi profesional internasional yang aktif dalam kegiatan ilmiah dan profesional untuk pengembangan pendidikan anak berbakat.
Di Indonesia perhatian pemerintah, para ahli, dan masyarakat memang sudah banyak dilakukan dengan adanya produk – produk hukum terhadap pendidikan anak berbakat. Begitu juga upaya dalam pengembangan profesional telah banyak dilakukan dengan mengirim mengirim para dosen ke luar negeri serta berbagai upaya lainnya, akan tetapi dunia pendidikan dini, pendidikan anak berbakat dan pendidikan dini anak berbakat di Indonesia masih diliputi berbagai pertanyaan yang belum juga diketemukan jawabannya.
7 Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu energi paling penting untuk memperkuat sekolah (enpowering the school ). Jika pemerintah dan bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan sumbe daya manusia maka hasil – hasil pembangunan ekonomi harus di manfaatkan sebesar – besarnya untuk pembangunan pendidikan.
Di AS hasil – hasil pembangunan ekonomi sudah di manfaatkan dengan sangat baik untuk memajukan pendidikan di sana. Guru di sana meskipun gajinya masih terhitung rendah dibandingkan profesi yang lain, namun sudah sangat berkecukupan dan rata – rata mereka dapat melanjutkan pendidikan kejenjang PhD atau S3 dengan biaya sendiri. Serta bangunan, sarana dan prasarana sekolah telah tersedia dengan cukup lengkap.
Setelah menjadi guru yang profesionalpun di AS diadakan berbagai pelatihan dalam jabatan untuk secara terus menerus mengkinikan pengetahuan dan kian memantabkan kemampuan profesional mereka.
Demikian juga di Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam ketiga ayat dari pasal 33 UUD 1945. Tentu saja temasuk di dalamnya untuk kepentingan nasional yang sangat strategis pendidikan anak – anak Indonesia. Hanya saja apa yang tertulis dalam psal 33 Uud 1945 tersebut belum dapat diselenggarakan dengan baik sehinga timbul berbagai pertanyaan. Apakah sumber dan jasa ekonomi nasional sudah dipergunaan secara optimal untuk pembangunan pendidikan nasional? Apakah sumber dan jasa ekonomi sudah dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia? Dll.
DAFTAR PUSTAKA
Sholeh Y.A Ichrom,PhD, Moch, 1996, Identifikasi dan Pendidikan Dini Anak Berbakat,Surakarta
BalasHapusGood artikel, pembahasan yang berimbang & netral, hanya saja kurang penjabaran ttg anak berbakat. Pada dasarnya, pilihan untuk memasukkan anak usia dini ke sekolah formal atau tidak, menjadi pilihan mutlak para orang tua. Tidak ada kata "terlambat" atau "terlalu dini" bagi orang tua yang pandai mempertimbangkan segala sesuatunya. Tidak selamanya sekolah bagi anak usia dini terlalu berbau akademis. Sekolah utk anak usia dini bisa saja menjadi wadah sosialisasi dan perkembangan kognitif yang efektif.