Kamis, 18 Agustus 2016

Pengertian, Manfaat, Cara Mengevaluasi dan Contoh Task Analysis Bagi Anak

Apa itu Task Analysis (Analisis Tugas), Manfaatnya dan Cara mengevaluasi Task Analysis?
 
Pengertian
Analisis tugas adalah suatu proses untuk memandu keputusan dan membantu mengidentifikasi, apa yang akan diajarkan berikutnya. dimana siswa memiliki atau mengalami kesulitan saat mencoba namun tidak menyelesaikan tugas-tugas, langkah-langkah apa yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tugas, bagaimana adaptasi dapat membantu pencapaian tugas dan apa saja beberapa pilihan yang ketika pemenuhan tugas tertentu tidak layak. Jadi analisis tugas ialah proses membuat tugas-tugas dengan sangat rinci atau kecil-kecil.

Manfaat Task Analysis
    membuat program pelatihan
    membuat perencanaan dan pengelolaan pembelajaran
    membantu mencapai hasil belajar yang optimal
    menentukan spesifikasi personil dan deskripsi pekerjaan
    sebagai patokan dalam penilaian
Analisis tugas juga membantu guru menganalisis interaksi belajar-mengajar . untuk contoh , Anda dapat menentukan apakah pelajaran menampilkan pendengaran dan / atau bahan visual. berapa banyak dan apa jenis atau verbalizations digunakan.

Mengevaluasi Task Analisis
Cara menilai/mengevaluasi anak bisa atau tidak yaitu dengan mengamati dari hasil anak dalam menyelesaikan langkah demi langkah tugas yang diberikan guru, dimana tugas tersebut sudah disesuaikan dengan kemampuan anak. Cara yang lain bisa juga menggunakan table penilain untuk mengamati kemajuan anak yang dilakukan secara kontinyu. Apabila anak dapat menyelesaikan tugas/langkah dalam menyelesaikan tugas dengan baik, maka anak tersebut dikatakan bisa,dan sebaliknya.

Contoh Task Analysis
Rancangan PPI jangka pendek: Anak Mampu mengancingkan bajunya sendiri.
Langkah-langkah yang disusun dalam program:
a.    Anak diperkenalkan baju, baju itu untuk apa serta bentuk baju dan kompnen-kompnen yang terdapat pada baju seperti kancing baju, jumlah kancing baju, posisinya, membedakan bagian dalam dan bagian luar baju, kerah baju dan lain sebagainya.
b.    Setelah itu anak dibimbing untuk mengenakan baju terlebih dahulu (dalam hal ini, baju yang berkancing) seperti kemeja.
c.    Kemudian anak dibimbing untuk memegang satu persatu kancing baju yang ia kenakan.
d.    Lalu satu persatu, anak dituntun untuk memasukan kancing baju ke dalam lubang kancing yang terletak di sisi bersebelahan.
e.    Urutannya mulai dari kancing yang paling atas hingga kancing yang paling bawah, satu persatu.
f.    Setelah anak dituntun dan diarahkan , anak pun kemudian diminta praktek yang dimulai dari ia mengenakan baju (kemeja) tanpa dikancing terlebih dadulu hingga ia mampu mengancingkan baju yang ia kenakan tesebut, walau masih ada pasangan yang tidak cocok.
g.    Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin dan terus menerus dalam beberapa hari, sampai si anak mampu mengancingkan bajunya dengan pasangan kancing yang cocok.



1 komentar:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net