Selasa, 02 Agustus 2016

KLASIFIKASI GANGGUAN PENGLIHATAN

1.    Klasifikasi WHO
a.    Hampir Buta dan Buta
b.    Lemah penglihatan sedang dan berat
2.    Klasifikasi berdasarkan pemeriksaan klinis
a.    Buta dengan ketajaman penglihatan kurang dari 20/200 atau bidang penglihatannya kurang dari 20 derajat
b.    masih memiliki sisa ketajaman penglihatan antara 20/70 – 20/200 yang dapat lebih baik dengan perbaikan

3.    Klasifikasi untuk keperluan Pembelajaran
a.    Anak buta
hanya dapat dididik dengan menggunakan indera-indera yang lain
b.    Lemah Penglihatan
sisa penglihatannya masih dapat dimanfaatkan dalam memperoleh keterampilan-keterampilan

4.    Klasifikasi berdasarkan Fungsi
a.    Kelompok yang memiliki penglihatan yang membutuhkan koreksi lensa atau alat bantu lain
b.    Ketajaman penglihatan kurang, memerlukan pencahayaan dan alat bantu penglihatan
c.    Memiliki penglihatan central rendah, lantang penglihatan sedang, ketidak mampuan memperoleh pengalaman akibat kerusakan penglihatan
d.    Kel. Memiliki fungsi penglihatan buruk, latang pandang rendah, penglihatan central buruk, perlu alat bantu membaca yang kuat
e.    Buta total

5.    Klasifikasi menurut Hathaway
Dari segi pendidikan Hathaway menggolongkan tunanetra menjadi 2:
a.    Anak yang memiliki ketajaman penglihatan 20/70 atau kurang setelah memperoleh pelayanan medik
b.    Anak yang memiliki penyimpangan penglihatan dari yang normal dan menurut ahli mata dapat bermanfaat dengan menyediakan pendidikan dan pelayanan khusus

6.    Klasifikasi berdasarkan kebutuhan
a.    Orang yang buta total / masih punya persepsi cahaya sampai dengan 2/200, ia tidak dapat melihat gerak tangan pada jarak 3 kaki di depan wajahnya
b.    Orang yang buta dengan ketajaman penglihatan  sampai dengan 5/200, tidak dapat menghitung jari pada jarak 3 kaki di wajahnya
c.    Orang yang masih diharapkan untuk berjalan sendiri, ketajaman penglihatan 10/200 tidak dapat membaca huruf besar seperti headline koran
d.    Memeiliki ketajaman penglihatan 20/200 lebih tapi tidak memiliki penglihatan yang cukup untuk melakukan kegiatan yang memerlukan penglihatan,

7.    Klasifikasi menurut kemampuan melihat
a.    Blind
    buta total
    memiliki sisa penglihatan/bisa membedakan terang dan gelap
b.    Kurang penglihatan
    light perception, dapat membedakan terang dan gelap
    light projection, dapat mengetahui perubahan cahaya, dpt menentukan sumbernya
c.    Tunnel vision, penglihatan pusat , hanya bida melihat objek bagian tengahnya saja
d.    Periveral vision,  penglihatan tepi, pengamatan pada benda hanya terlihat pada bagian tepi
e.    Penglihatan bercak, pengamatan terhadap objek ada bagian-bagian tertentu yang tidak terlihat
8.    Klasifikasi berdasar waktu terjadinya
a.    Buta sejak lahir memperoleh pengetahuan dan tanggapan melalui pendengaran dan perabaan
b.    Buta setelah lahir masih menyimpan tanggapan visual yang berhubungan dengan tanggapan pendengaran dan perabaannya
Pendapat diatas berkaitan dg pendapat lowenfeld (1955) berikut:

9.    Klasifikasi Lowenfeld
a.    Buta total sebagai bawaan atau diperoleh sebelum anak usia 5 tahun
b.    Buta total diperoleh setelah anak usia 5 tahun
c.    Buta sebagian sebagai bawaan
d.    Buta sebagian yang diperoleh setelah lahir
e.    Partial sight bawaan
f.    Partial sight yang diperoleh setelah lahir

10.    Klasifikasi tingkat ketajaman penglihatan
a.    Tingkat ketajaman 20/200 – 20/50 feet (6/6-6/16 m)
b.    Tingkat ketajaman 20/70 – 20/200 feet (6/20-6/60 m)
c.    Tingkat Ketajaman 20/200 feet > /(6/60 m>)
d.    Tingkat ketajaman 0



0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net